|
LAHKAH KAKI KUAku berjalan dengn kakiku yang lumpuh Kaki yang penuh dengan dosa-dosa Hati yang kalut berlumuran dosa Hati yang resah bercucuran dosa Mengalir sampai kalbu Bayangan hantu perasaan menjelma disanubari Aku bingung... Setiap kaki ini melangkah Tak terasa Alam pun menangis tak henti-henti Tangisan itu mengalir tak terbatas seakan-akan menjadi hantu gentayangan apakah kaki ini yang salah ataukah bumi ini yang salah aku bingung harus bagaimanakah kaki ini melangkah setiap melangkah ada salah setiap detik langkahpun pasti salah apakah kaki ini tercipta untuk salah ataukah yang punya kaki ini yang salah aku bingung semuanya serba salah yogyakarta 16 – 01-2011 RINTIKAN AIR DIATAS ATAP RUMAHRintik-rintik hujan basahi rumah ku angin bertiup kencang kearah rumah rintik-rintik Hujan kian tak henti-henti Semua rumah kau basahi Tanaman-tanaman kau siram tak henti-henti Kau pun mengalir tanpa ada tujuan kau buat ku kedinginan aku terbaring... ditumpukan kasur-kasur tua Merenungi rintikan-rintikan hujan diatas atap Ibu yang bingung mencari wadah air hujan Ayah yang tak pulang-pulang diladang Terjebak rintikan hujan yang tak henti henti Rintikan hujan kian lebat Tiupan angin pun tak bersahabat Ibu yang mencemaskan ayah Ayah cemas akan ladangnya Rintikan hujan semakin jadi-jadi tetesan air mata ibu mengalir deras dipipi Menangisi ayah yang tak pulang-pulang Aku bingung mengapa hal ini terjadi Akan kah aku menyusul ayah diladang Akankah aku lawan rintikan hujan ini Sulit rasanya ku lawan Biarlah waktu yang melawannya! Lanceng mellas 02-02-‘11 KABUT KABUT MERANGKUL YOGYAKARTASunyinya malam membuat hati ini gelisah Detak detik jantung kian mendesak Tiupan angin pun menusuk telinga Kabut-kabut dilangit kian semakin pekat Merangkul indahnya kota jogya Rasa gelisah kian mengikat hati Hati yang resah kan hal ini Seakan akan menjadi bayangan dalam hati Kabut -kabut semakin pekat Menghantui kota jogya Pandangan mata melotot kearah langit Langit pun meneteskan air mata Tetesan-tetesan air mata langit Mengguyur indahnya kota yogya Guyuran itu pun melanda kemana-mana Mengalir tak henti-henti tanpa arah Ternyata... Desa desalah sasaran utamanya Mengapa hal ini terjadi Mengapa pula hal ini melanda yogyakarta Kan kah kabut-kabut itu marah Akan kah tetesan air mata langit Merupakan kekecewaan Tuhan Ataukah merupakan kesedihan Yuhan ataukah semua itu ulah masyarakat yogya WALLAHU A’LAAM Lanceng mellas 02-02-‘11 SECANGKIR KOPI MALAMSemilirnya angin malam buat kaki ini melangkah kewarung kopi Kaki yang ingin menikmati secangkir kopi Hati yang sepi ditinggal sang kekasih kau buat ku tak kesepian sebatang rokok buat kau tak kesepian ku resapi secangkir kopi tak henti henti asap rokok penuhi mulut ku asap itulah menjadi cinta dalam hati angin malam merangkul secangkir kopi ku secangkir kopi yang penuh paradikma dialektis yang tak terlepas dari perdebatan –perdebatan panas permaslahan permasalah kian menjadi jadi ide ide terlontarkan tanpa disengaja secangkir kopi malam pun kedinginan secangkir kopilah pendingin semuanya lanceng mellas 05-02-‘11 SENDIRI KU MENUNGGUMalam yang dingin Malam yang sepi Malam yang deras dengan air-air hujan Untayan kata terlontarkan tanpa paksaan Diwarung angkringan ku sendirian Menuggu kawan-kawan tak kunjung datang Semilir angin pun menyapu jiwa-jiwa yang tenang Malam yang sepi Hembusan angin menatap ku Kawan pun tak datang-datang Hingga ku sendiri memeluk angin Duduk tanpa alas tikar Tanpa atap ku duduk sendiri Menunggu kawan-kawan tak kunjung datang. ANGIN,KABUT, BUAT KU KETAKUTANDesiran angin menatap rumah ku Desiran angin menyapa jiwa ku Desiran angin buat ku ketakutan Kabut-kabut penuhi langit Kabut-kabut teteskan air mata Rintik hujan pun mulai berjatuhan Rintik hujan mulai penuhi jalanan Semakin lama rintik hujan itu Semakin ragu hati ini tuk keluar Desiran Angin mulai marah Desiran Angin mulai tak bersahabat Rintik Hujan pun tak henti-henti Hujan, angin, selalu tak bersahabat. KESEPIAN KU HILANG...........Kebersamaan buat ku tak kesepian Ditemani kawan-kawan seperjuangan ku Pesanan kopi tak kunjung datang-datang Sebatang rokokpun buat ku bersahabat Kebersamaan buat ku tak kesepian Dialektika pemikiran terlontarkan dilisan kawan-kawan Ku termenung kan melihat mereka Sungguh indah permainan pemikiran diwarung kopi Lagi-lagi kebersamaan buat ku tak kesepian Alangkah indah dunia ini Alngkah senangnya hati ini Ketika kumpul dengan kawan-kawan seperjuangan Kebersamaan selalu buat ku tak kesepian. TAK KUSANGKA....Tak disangka-sangka malam telah berganti Tak disangka-sangka mereka pulang tanpa sebab Tak disangka-sangka segelintir air dari langit turun Tak disangka-sangka jarum jam berputar tak henti-henti Ketika semuanya berdiri Ketika semuanya berlari-lari Ketika semuanya ter tidur lelap Ketika semuanya terbarring menatap langit Tak disangka-sangka jogya diguyur hujan lebat Ku Tak bisa pulang Ku Tak bisa keluar kemana-mana Menikmati kopi dingin,sisa-sisa rokok yang kusang Hujan pun tak henti-henti mengguyur yogyakarta. SEBUAH PERMAINAN...Permainan bagaikan emosi Permainan bagaikan sebuah dimensi Permainan buat ku tak emosi Permainan pula buat mereka tak ingat emosi Mereka duduk Mereka berdiri Seakan akan tak ingat mati Sebuah permainan kan mati ketika mereka emosi Permainan kan lunak ketika mereka mengerti Itulah hidup, permainan dan harus dimengerti. TATAPAN SEJUTA MATASejuta mata buat semuanya ketakutan Sejuta mata buat semuanya lumpuh Sejuta mata buat semuanya ilang ingatan Sejuta mata buat semuanya tak terarah Sejuta mata buat semuanya menangis Sejuta mata buat semuanya tak sadar Sejuta mata buat semuanya buta kan keadaan Sejuta mata buat semuanya lupa diri Sehingga Tatapan matanya buat ku menggigil Seakan-akan buat ku tak berdaya Tajamnya mata mu tak setajam pisau Tatapan matanya buat jiwa ini semakin menggigil Jiwa yang tenang akan kedamaian Dalam menghadapi realitas yang ada begitulah sejuta mata dalam tatapan realitas kehidupan. PAGI YANG CERAH,SINARI JIWA YANG SEPIPagi yang cerah Pagi yang indah Pagi yang penuh sinaran matahari Menyinari jiwa-jiwa yang sepi Menghidupkan jiwa-jiwa yang mati Membuat hati ini tak sepi Ku mencoba menatap langit-langit yang terang Ku mencoba menatap birunya langit Agar jiwa-jiwa ku tenang Teriknya matahri membakar kulit ini Tapi, ku kan lawan dengan senyuman dipagi hari. JIWA YANG TENANGRasakan cinta kedamaian diantara kita Rasakan jiwa yang damai diantara mereka Hapuslah kenangan pahit diantara kita Bukalah lembaran baru diatara mereka Dimana semuanya tak terasakan dalam jiwa-jiwa kita Bergegaslah kawan, rangkul mereka dalam jiwa kita Peluk erat tubuhnya dan rasakan kedamaian Kedamaian yang buat kita lupa semua emosi Kedamaian yang selalu terbentuk dalam jiwa-jiwa yang mati. Lanceng mellas 06-04-‘11 GELAS KOSONG, TANDA MEREKA BERDUAGellas-gellas menatap wajah ku Gelas yang kosong tak terisi apapun menatap wajah teman disamping ku senyum,candatawa buat mereka berdua asik bergurau lirik-lirik matanya tak ku liat diwajah mereka berdua seakan-akan tak menghiraukan teman yang duduk disebelahnya gelas yang tadinya kosong buat mereka kaget pecah jadi dua disekeliling laptop ku gelas pecah menatap wajah mereka berdua menangis diatas meja yang mereka tempati seakan-akan menjadi bukti nyata kan kecewaannya bukti nyata yang dilampiaskan kepada mereka berdua tuk melirik kawan disebelah mereka berdua yang tak dihiraukan kedatangnya gelas tanda bukti bagi mereka berdua. Lanceng mellas 07-04- 2011 RATAPAN SEORANG ANAKIbu ada dimana sekarang... Kenapa ibu pergi gak bilang-bilang ku kangen ibu ku kangen wajah ibu Kenapa ibu pergi gak bilang-bilang ku kangen pelukan ibu Kapan ibu peluk aku lagi Bu... cepat-cepat pulang Adik nangis terus semenjak ibu pergi Bu... kapan pulang ku kangen sama ibu SAJAK BUAT SAHABATSobat dimalam yang gelap ini Dimana semua orang tertidur lelap Dikasur-kasur ranjang mereka Sedang kita berkumpul dimalam yang gelap ini Malam yang penuh bintang-bintang Malam yang sunyi kan suara jangkrik Dilangit yang penuh bintang-bintang ini Ku tuliskan sejuta kenangan bersama mu Ku tulis sejuta impian bersama mu Tentang Sejuta persahabatan antara kita Sejuta kenangan,impian yang tak terhapuskan dibenak kita Sebuah Persahabatan yang diikat tali persaudaraan Yang di dasari solidaritas serta loyalitas yang tinggi Yang sekiranya menjadi saksi kehidupan kita bersama Membuat dunia mencatat Tentang persahabatab kita bersama. Lanceng mellas 07-04-‘11 NENEK TUAMendorong grobak dipinggir-pinggir jalan Air keringat buatnya basahi jalanan Merantau ke manakah anak-anaknya Ataukah tak punya anak,,, Tatapan matanya buat Hati ku berkata Meski nenek itu mendorong grobaknya Tak sedikitpun tampak lelah diwajahnya Sungguh nenek yang tak pernah lelah Walau terik matahari buatnya kepanasan. PETIKAN SENAR GITAR BUAT KU BERKARYAKu petik senar gitar ku dipinggiran pantai Dilaut yang terhampar luas Petikan senar gitar Senada buat ku berkarya Walau badai menerpa pasir alaut Tak sedikit pun buat ku ketakutan Tetap saja ku berkarya Meraih mimpi-mimpi ku yang sempurna Hanya demi merangkul dunia UP DATE STATUSTak terlintas dibenak ku tuk beranjak kewarnet Ku Duduk santai sambil ku buka Fb ku Tak sadar ku liat status baru ku Ribuan kawan tak ku kenal ikut berkomentar Satu pesan ku terima buat ku ketawa Memanja ria distatus ku Melihat tulisan kawan-kawan Disitulah terbesit dibenak ku tuk buat status baru JALAN SIMPANG LIMA Di jalan Simpang lima secara tak sadar ku liat kearah kiri Ku goyangkan badan ini secara tak sadar dipinggir jalan Ku liat segerombolan peminta-minta berdiri disamping lampu merah Ternya tak kusangka mereka menanti kedatangan mobil-mobil Dipinggir lampu merah mereka buat lahan kerja buat makan sehari-hari Mereka berdiri tanpa alas kaki Mereka berdiri sambil timang-timang anak mereka Terik matahari pun tak buat mereka kepanasan Segujuran badan penuhi keringat Terikan matahari tak buatnya pantang menyerah Walau hasil pendapatannya Cuma cukup buat makan sehari Mereka pun rela berdiri diterik panasnya matahari Meski badan penuhi keringat Lampu merah tanda rezeqi bagi kaum peminta-minta |
|
LANCENG MELLAS ‘11 |
LAHKAH KAKI KU
Aku berjalan dengn kakiku yang lumpuh
Kaki yang penuh dengan dosa-dosa
Hati yang kalut berlumuran dosa
Hati yang resah bercucuran dosa
Mengalir sampai kalbu
Bayangan hantu perasaan menjelma disanubari
Aku bingung...
Setiap kaki ini melangkah
Tak terasa
Alam pun menangis tak henti-henti
Tangisan itu mengalir tak terbatas
seakan-akan menjadi hantu gentayangan
apakah kaki ini yang salah
ataukah bumi ini yang salah
aku bingung
harus bagaimanakah kaki ini melangkah
setiap melangkah ada salah
setiap detik langkahpun pasti salah
apakah kaki ini tercipta untuk salah
ataukah yang punya kaki ini yang salah
aku bingung
semuanya serba salah
yogyakarta 16 – 01-2011
RINTIKAN AIR DIATAS ATAP RUMAH
Rintik-rintik hujan basahi rumah ku
angin bertiup kencang kearah rumah
rintik-rintik Hujan kian tak henti-henti
Semua rumah kau basahi
Tanaman-tanaman kau siram tak henti-henti
Kau pun mengalir tanpa ada tujuan
kau buat ku kedinginan
aku terbaring...
ditumpukan kasur-kasur tua
Merenungi rintikan-rintikan hujan diatas atap
Ibu yang bingung mencari wadah air hujan
Ayah yang tak pulang-pulang diladang
Terjebak rintikan hujan yang tak henti henti
Rintikan hujan kian lebat
Tiupan angin pun tak bersahabat
Ibu yang mencemaskan ayah
Ayah cemas akan ladangnya
Rintikan hujan semakin jadi-jadi
tetesan air mata ibu mengalir deras dipipi
Menangisi ayah yang tak pulang-pulang
Aku bingung mengapa hal ini terjadi
Akan kah aku menyusul ayah diladang
Akankah aku lawan rintikan hujan ini
Sulit rasanya ku lawan
Biarlah waktu yang melawannya!
Lanceng mellas 02-02-‘11
KABUT KABUT MERANGKUL YOGYAKARTA
Sunyinya malam membuat hati ini gelisah
Detak detik jantung kian mendesak
Tiupan angin pun menusuk telinga
Kabut-kabut dilangit kian semakin pekat
Merangkul indahnya kota jogya
Rasa gelisah kian mengikat hati
Hati yang resah kan hal ini
Seakan akan menjadi bayangan dalam hati
Kabut -kabut semakin pekat
Menghantui kota jogya
Pandangan mata melotot kearah langit
Langit pun meneteskan air mata
Tetesan-tetesan air mata langit
Mengguyur indahnya kota yogya
Guyuran itu pun melanda kemana-mana
Mengalir tak henti-henti tanpa arah
Ternyata...
Desa desalah sasaran utamanya
Mengapa hal ini terjadi
Mengapa pula hal ini melanda yogyakarta
Kan kah kabut-kabut itu marah
Akan kah tetesan air mata langit
Merupakan kekecewaan Tuhan
Ataukah merupakan kesedihan Yuhan
ataukah semua itu ulah masyarakat yogya
WALLAHU A’LAAM
Lanceng mellas 02-02-‘11
SECANGKIR KOPI MALAM
Semilirnya angin malam
buat kaki ini melangkah kewarung kopi
Kaki yang ingin menikmati secangkir kopi
Hati yang sepi ditinggal sang kekasih
kau buat ku tak kesepian
sebatang rokok buat kau tak kesepian
ku resapi secangkir kopi tak henti henti
asap rokok penuhi mulut ku
asap itulah menjadi cinta dalam hati
angin malam merangkul secangkir kopi ku
secangkir kopi yang penuh paradikma dialektis
yang tak terlepas dari perdebatan –perdebatan panas
permaslahan permasalah kian menjadi jadi
ide ide terlontarkan tanpa disengaja
secangkir kopi malam pun kedinginan
secangkir kopilah pendingin semuanya
lanceng mellas 05-02-‘11
SENDIRI KU MENUNGGU
Malam yang dingin
Malam yang sepi
Malam yang deras dengan air-air hujan
Untayan kata terlontarkan tanpa paksaan
Diwarung angkringan ku sendirian
Menuggu kawan-kawan tak kunjung datang
Semilir angin pun menyapu jiwa-jiwa yang tenang
Malam yang sepi
Hembusan angin menatap ku
Kawan pun tak datang-datang
Hingga ku sendiri memeluk angin
Duduk tanpa alas tikar
Tanpa atap ku duduk sendiri
Menunggu kawan-kawan tak kunjung datang.
ANGIN,KABUT, BUAT KU KETAKUTAN
Desiran angin menatap rumah ku
Desiran angin menyapa jiwa ku
Desiran angin buat ku ketakutan
Kabut-kabut penuhi langit
Kabut-kabut teteskan air mata
Rintik hujan pun mulai berjatuhan
Rintik hujan mulai penuhi jalanan
Semakin lama rintik hujan itu
Semakin ragu hati ini tuk keluar
Desiran Angin mulai marah
Desiran Angin mulai tak bersahabat
Rintik Hujan pun tak henti-henti
Hujan, angin, selalu tak bersahabat.
KESEPIAN KU HILANG...........
Kebersamaan buat ku tak kesepian
Ditemani kawan-kawan seperjuangan ku
Pesanan kopi tak kunjung datang-datang
Sebatang rokokpun buat ku bersahabat
Kebersamaan buat ku tak kesepian
Dialektika pemikiran terlontarkan dilisan kawan-kawan
Ku termenung kan melihat mereka
Sungguh indah permainan pemikiran diwarung kopi
Lagi-lagi kebersamaan buat ku tak kesepian
Alangkah indah dunia ini
Alngkah senangnya hati ini
Ketika kumpul dengan kawan-kawan seperjuangan
Kebersamaan selalu buat ku tak kesepian.
TAK KUSANGKA....
Tak disangka-sangka malam telah berganti
Tak disangka-sangka mereka pulang tanpa sebab
Tak disangka-sangka segelintir air dari langit turun
Tak disangka-sangka jarum jam berputar tak henti-henti
Ketika semuanya berdiri
Ketika semuanya berlari-lari
Ketika semuanya ter tidur lelap
Ketika semuanya terbarring menatap langit
Tak disangka-sangka jogya diguyur hujan lebat
Ku Tak bisa pulang
Ku Tak bisa keluar kemana-mana
Menikmati kopi dingin,sisa-sisa rokok yang kusang
Hujan pun tak henti-henti mengguyur yogyakarta.
SEBUAH PERMAINAN...
Permainan bagaikan emosi
Permainan bagaikan sebuah dimensi
Permainan buat ku tak emosi
Permainan pula buat mereka tak ingat emosi
Mereka duduk
Mereka berdiri
Seakan akan tak ingat mati
Sebuah permainan kan mati ketika mereka emosi
Permainan kan lunak ketika mereka mengerti
Itulah hidup, permainan dan harus dimengerti.
TATAPAN SEJUTA MATA
Sejuta mata buat semuanya ketakutan
Sejuta mata buat semuanya lumpuh
Sejuta mata buat semuanya ilang ingatan
Sejuta mata buat semuanya tak terarah
Sejuta mata buat semuanya menangis
Sejuta mata buat semuanya tak sadar
Sejuta mata buat semuanya buta kan keadaan
Sejuta mata buat semuanya lupa diri
Sehingga Tatapan matanya buat ku menggigil
Seakan-akan buat ku tak berdaya
Tajamnya mata mu tak setajam pisau
Tatapan matanya buat jiwa ini semakin menggigil
Jiwa yang tenang akan kedamaian
Dalam menghadapi realitas yang ada
begitulah sejuta mata dalam tatapan realitas kehidupan.
PAGI YANG CERAH,SINARI JIWA YANG SEPI
Pagi yang cerah
Pagi yang indah
Pagi yang penuh sinaran matahari
Menyinari jiwa-jiwa yang sepi
Menghidupkan jiwa-jiwa yang mati
Membuat hati ini tak sepi
Ku mencoba menatap langit-langit yang terang
Ku mencoba menatap birunya langit
Agar jiwa-jiwa ku tenang
Teriknya matahri membakar kulit ini
Tapi, ku kan lawan dengan senyuman dipagi hari.
JIWA YANG TENANG
Rasakan cinta kedamaian diantara kita
Rasakan jiwa yang damai diantara mereka
Hapuslah kenangan pahit diantara kita
Bukalah lembaran baru diatara mereka
Dimana semuanya tak terasakan dalam jiwa-jiwa kita
Bergegaslah kawan, rangkul mereka dalam jiwa kita
Peluk erat tubuhnya dan rasakan kedamaian
Kedamaian yang buat kita lupa semua emosi
Kedamaian yang selalu terbentuk dalam jiwa-jiwa yang mati.
Lanceng mellas 06-04-‘11
GELAS KOSONG, TANDA MEREKA BERDUA
Gellas-gellas menatap wajah ku
Gelas yang kosong tak terisi apapun
menatap wajah teman disamping ku
senyum,candatawa buat mereka berdua asik bergurau
lirik-lirik matanya tak ku liat diwajah mereka berdua
seakan-akan tak menghiraukan teman yang duduk disebelahnya
gelas yang tadinya kosong buat mereka kaget
pecah jadi dua disekeliling laptop ku
gelas pecah menatap wajah mereka berdua
menangis diatas meja yang mereka tempati
seakan-akan menjadi bukti nyata kan kecewaannya
bukti nyata yang dilampiaskan kepada mereka berdua
tuk melirik kawan disebelah mereka berdua
yang tak dihiraukan kedatangnya
gelas tanda bukti bagi mereka berdua.
Lanceng mellas 07-04- 2011
RATAPAN SEORANG ANAK
Ibu ada dimana sekarang...
Kenapa ibu pergi gak bilang-bilang
ku kangen ibu
ku kangen wajah ibu
Kenapa ibu pergi gak bilang-bilang
ku kangen pelukan ibu
Kapan ibu peluk aku lagi
Bu... cepat-cepat pulang
Adik nangis terus semenjak ibu pergi
Bu... kapan pulang ku kangen sama ibu
SAJAK BUAT SAHABAT
Sobat dimalam yang gelap ini
Dimana semua orang tertidur lelap
Dikasur-kasur ranjang mereka
Sedang kita berkumpul dimalam yang gelap ini
Malam yang penuh bintang-bintang
Malam yang sunyi kan suara jangkrik
Dilangit yang penuh bintang-bintang ini
Ku tuliskan sejuta kenangan bersama mu
Ku tulis sejuta impian bersama mu
Tentang Sejuta persahabatan antara kita
Sejuta kenangan,impian yang tak terhapuskan dibenak kita
Sebuah Persahabatan yang diikat tali persaudaraan
Yang di dasari solidaritas serta loyalitas yang tinggi
Yang sekiranya menjadi saksi kehidupan kita bersama
Membuat dunia mencatat
Tentang persahabatab kita bersama.
Lanceng mellas 07-04-‘11
NENEK TUA
Mendorong grobak dipinggir-pinggir jalan
Air keringat buatnya basahi jalanan
Merantau ke manakah anak-anaknya
Ataukah tak punya anak,,,
Tatapan matanya buat
Hati ku berkata
Meski nenek itu mendorong grobaknya
Tak sedikitpun tampak lelah diwajahnya
Sungguh nenek yang tak pernah lelah
Walau terik matahari buatnya kepanasan.
PETIKAN SENAR GITAR BUAT KU BERKARYA
Ku petik senar gitar ku dipinggiran pantai
Dilaut yang terhampar luas
Petikan senar gitar Senada buat ku berkarya
Walau badai menerpa pasir alaut
Tak sedikit pun buat ku ketakutan
Tetap saja ku berkarya
Meraih mimpi-mimpi ku yang sempurna
Hanya demi merangkul dunia
UP DATE STATUS
Tak terlintas dibenak ku tuk beranjak kewarnet
Ku Duduk santai sambil ku buka Fb ku
Tak sadar ku liat status baru ku
Ribuan kawan tak ku kenal ikut berkomentar
Satu pesan ku terima buat ku ketawa
Memanja ria distatus ku
Melihat tulisan kawan-kawan
Disitulah terbesit dibenak ku tuk buat status baru
JALAN SIMPANG LIMA
Di jalan Simpang lima secara tak sadar ku liat kearah kiri
Ku goyangkan badan ini secara tak sadar dipinggir jalan
Ku liat segerombolan peminta-minta berdiri disamping lampu merah
Ternya tak kusangka mereka menanti kedatangan mobil-mobil
Dipinggir lampu merah mereka buat lahan kerja buat makan sehari-hari
Mereka berdiri tanpa alas kaki
Mereka berdiri sambil timang-timang anak mereka
Terik matahari pun tak buat mereka kepanasan
Segujuran badan penuhi keringat
Terikan matahari tak buatnya pantang menyerah
Walau hasil pendapatannya Cuma cukup buat makan sehari
Mereka pun rela berdiri diterik panasnya matahari
Meski badan penuhi keringat
Lampu merah tanda rezeqi bagi kaum peminta-minta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar